Ndeso

Belakangan ini kata tersebut menjadi sangat populer, tentu saja kita tahu itu karena akibat dari populernya Tukul Arwana dengan empat matanya. Umpatan “ndeso” selalu dikaitkan dengan sebuah stereotip terbelakang,kurang maju,miskin,gagap teknologi, kurang pendidikan dan sejenisnya.
Kalau kita bicara mengenai peradaban manusia, kota memang selalu diidentikkan dengan simbol kemajuan dan peradaban yang lebih baik. Di Kota ditemukan banyak kemudahan dan fasilitas yang membuat hidup manusia jauh lebih baik dan beradab. Sedangkan desa atau ndeso merupakan tempat yang minim akan fasilitas dan kemudaha hidup. Cara hidupnyapun sangat sederhana bahkan dalam wilayah tertentu masuk kategori primitif. Dilihat dari sudut pandang itu memang benar, akan tetapi dilihat dari segi moral dan kesantunan belum tentu kota lebih maju dari desa. Atau dengan kata lain kota telah melalaui titik balik kesantunan dan moral. Kita dapat menemukan di pelosok-pelosok desa orang begitu sangat menghargai orang lain, begitu ramah dan memiliki kepedulian dengan sesama. Lain dengan masyarakat kota yang sangat individual. Jadi bagi saya ndeso atau kota bukanlah ukuran untuk menentukan kualitas seseorang, ndeso dan kota hanyalah faktor geografis semata. Bisa jadi ndeso lebih maju dari kutho (kota) dan sebaliknya kutho bisa jadi lebih tertinggal dari ndeso.

You may also like...

Leave a Reply