Survival Dengan Kebohongan

Istilah survival sering dipakai dalam dunia pecinta alam, pramuka,SAR dan aktivitas-aktivitas petualangan lainya. Makna secara umum diartikan sebagai upaya mempertahankan diri agar tetap selamat dan tetap hidup. Dalam pelajaran Survival apapun dilakukan supaya bisa selamat, makan apa saja asal bisa selamat, tidur dimana saja yang kira-kira aman agar bebas dari serangan cuaca dan binatang buas. Dalam survival makanan yang dalam kondisi normal menjijikkan menjadi juru selamat dan makanan yang lezat. Karena hanya itu yang bisa dilakukan, kalau tidak ingin mati kelaparan. Dalam Bahasa agama makanan yang haram diperbolehkan untuk dimakan jika memang benar-benar terpaksa dan itu satu-satunya cara.Bahasa gampangnya survival adalah cari selamat.

Berbohong, diantara kita mungkin pernah berbohong entah itu bohong yang kecil maupun kebohongan yang besar. Paling tidak berbohong kecil. Meski kita sama-sama tahu berbohong itu tidak baik dan tidak diperbolehkan dalam ajaran agama apapun. Terhadap anak, mungkin kita pernah berbohong kecil-kecilan ” Nanti Ada didatangi kucing lho kalau terus rewel!” Padahal kita tahu tidak ada hubungannya rewel sama datangnya kucing. Bohong kecil itu adalah upaya kita untuk “survival” agar anak kita tidak rewel. Apakah itu baik? Meski tujuan kita mungkin baik , tetap saja kebohongan seperti itu tidak baik. Kebohongan selamanya tetap kebohongan.

Dalam banyak kasus kebohongan selalu dijadikan tameng untuk mempertahankan keselamatan diri. Seorang penjual demi dagangannya laris rela berbohong kepada calon pembeli. Seorang pejabat harus memanipulasi berkas dan data agar kurupsi yang dilakukan tidak terbongkar. Ada perbedaan tipis antara berbohong dan ketidatidakjujuran meski isinya merupakan sesuatu yang tidak benar juga. Contoh sederhana, Jika ada seseorang ditanya Apakah benar Anda menerima suap sebesar 100 juta?”, dijawab “Tidak Benar”. Karena faktanya memang tidak menerima 100 Juta tetapi 200 juta. Jawaban seperti ini benar tetapi tidak jujur, benar tidak menerima suap 100 juta tetapi substansinya adalah perkara suap. Dengan jawaban ini dia akanselamat dari tuduhan. Cara lain menyelamatkan diri adalah dengan membolak-balik fakta, pengusaha yang menyogok pejabat demi memuluskan usahanya berdalih dia diperas oleh pejabat, padahal faktanya sama-sama sepakat saling memberi dan menerima.

Biasanya kebohongan akan diikuti oleh kebohongan yang lain untuk menutupi kebohongan terdahulu. Kebohongan kecil akan berkembang menjadi kebohongan besar. Semoga kita selalu diberi kekuatan agar terhindar dari dari upaya mencari selamat dengan kebohongan. Terimakasih kepada saudara-saudara terdekat yang selalu Amar Ma’ruf Nahi Munkar dari berbuat bohong.

You may also like...

1 Response

  1. November 7, 2009

    […] Survival Dengan Kebohongan […]

Leave a Reply