Melihat Dari Sisi Baik

Tukang Sapu — Lebih mudah bagi kita untuk memandang sesuatu dari sisi negatifnya daripada sisi positif atau dari sisi baik. Contoh sederhana adalah saat turun hujan , kita lebih mudah menggerutu karena banyak aktifitas kita terganggu. Padahal pada saat kemarau panjang, hujan merupakan sesuatu yang sangat kita rindukan. Menggerutu atau tidak,hujan tetap saja akan turun, menggerutu atau tidak pekerjaan kita tetap akan sedikit terganggu karena hujan. Jadi apa gunanya kita menggerutu, toh tidak akan mengubah keadan. Akan lebih baikĀ  jika tenangkan pikiran dan mencari alternatif apa yang bisa kita kerjakan dalam situasi seperti itu. Dalam hal yang lainpun kita sering memiliki pensikapan yang negatif. Sangat manusiawi memang sikap-sikap seperti ini. Tetapi bukan sesuatu yang pas sebagai sebuah kebiasaan. Berfikir positif atau Positif Thingking adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Barangkali hal semacam inilah yang bisa memicu kita jadi stress dan tidak bisa tenang dalam hidup. Keadan yang tidak kita harapkan dipandang sebagai sesuatu yang buruk, padahal belum tentu itu buruk. Kalau dalam bahasa agama, Baik menurut Kita belum tebtu baik Menurut Tuhan. Tuhan selalu memilliki rahasia dibalik setiap kejadian, tinggal kita bisa mengambil pelajaran atau tidak. Maka sikap yang lebih tepat adalah melihat sesuatu dari sisi positifnya. Melihat dari sisi positif dengan sikap yang positif pula. Ungkapan yang sering diungkapkan oleh Mas Bimo adalah “Lebih Baik menyalakan Lentera Daripada Mengutuki Kegelapan”. Gelap tidak akan berubah menjadi terangĀ  walau kita mengumpat sekeras dan sekasar apapun , akan tetapi bisa menjadi terang jika kita mengampil sikap positif dengan menyalakan lampu.Dalam ungkapan lain kita selalu mensyukuri apapun yang kita terima, orang jawa sering mengatakan apabila tertimpa suatu musibah “untung cuma kakinya yang sakit”. Walaupun sakit kakinya tetap bilang untung. Memang benar itu suatu keberuntungan, coba kalau yang sakit kaki, tangan , kepala dan anggota tubuh yang lain , tentu akan lebih berat lagi penderitaan kita.

You may also like...

6 Responses

  1. krakal says:

    bersyukur yo Lik

  2. ono says:

    Sebagai manusia, kita tak akan pernah hidup kecuali harus berinterkasi dng orang lain, berinteraksi dng alam sekitar dan berinteraksi dng kondisi. Karena dng melakukan itu kita sebagai manusia telah memberikan dan mendapatkan manfaat pada apa yang ada di sekeliling kita.

    Lebih banyak bersyukur akan mengembangkan dan menyuburkan sisi positif, dan bersyukur adalah sebaik baiknya akan kekurangan.

  3. genthokelir says:

    setuju
    memang menggerutu dan selengkapnya tak membuat keadaan lebih baik tapi memutuskan untuk mengambil tindakan dan memutuskan sesuatu yang lebih baik di awali dari cara pandang yang baik dulu
    salut

  4. mas sihab says:

    kamu lagi arungjeram dimana gun….
    betul mas gun kita memang harus banyak bersyukur lagi tetap semangat

    tukang Reply:

    Thanks Om, Sudah berkunjung kesini. Senang rasanya bisa diskusi kayak dulu di Blimbingsari. Arung Jeram pemula om di Sungai Elo, masih kelas wisatawan. He..he..he.

  5. Mas Itok says:

    sarujuk kang….!

Leave a Reply