Catatatan SME Internet Summit 2012

Wisata SingaporeHal yang jamak menjadi kendala bagi SME business adalah persoalan kapital yang menjadikannya sulit berkembang apalagi bersaing dengan perusahaan besar. Namun bukan berarti SME Busines tidak bisa bergerak untuk maju. Karena skala dan ukurannya yang kecil itulah ia bisa lebih leluasa untuk bebas melakukan inovasi-inovasi dalam menjalankan bisnisnya. Digitalized atau Go Online merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan antara kekurangan dan kelebihan tersebut.

Inilah yang menjadi tema diskusi pada SME Internet Summit 2012, bulan April Lalu di Suntech Singapore. Meski Go Online adalah jawaban untuk mengatasi kesenjangan tersebut,bukan berarti jika sudah online pasti akan sukses. Semua memerlukan usaha keras dan tidak ada bedanya sebenarnya antara bisnis online dan bisnis offline hanya media saja yang berbeda.

 

Hadir sebagai pembicara dalam ajang tersebut adalah praktisi bisnis yang telah memiliki pengalaman dalam bisnis online, dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Next step adalah membuat model bisnis agar Teknologi Internet bisa menarik customer sebanyak mungkin, karena itu beberapa pertanyaan yang patut diajukan sebelum itu adalah siapa pelangan anda,apa yang mereka cari, bagaimana kebiasaan mereka. Selanjutnya anda bisa membuat desain model bisnis berdasarkan itu. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengetahui calon cutomer dengan baik. Demikian disampaikan Winnie Khoo dari Property Guru.com.

Belajar dari PropertyGuru.com, yang idenya adalah untuk menyediakan informasi seputar property, market mereka adalah para pembeli dan penjual rumah. Para pembeli bisa investor yang tertarik untuk investasi poperti ataupun pembeli untuk mereka sendiri. Hingga kini mereka mengembangkan bisnis tersebut di berbagai negara termasuk Indonesia dengan website rumah.com.

Di tiap negara typical pelanggan juga berbeda sehingga memerlukan strategi yag berbeda salah satunya dengan memiliki nama domain sendiri. Untuk pemasaran Property Guru mengunakan berbagai media seperti Website, Mobile, Media Cetak dan Mengikuti berbagai macam pameran.

Berbeda dengan Smarloan.sg, idenya sederhana, fakta setiap orang memerlukan Loan. Secara konvensional orang akan mendatangi beberapa bank untuk menanyakan soal pinjaman kemudian membicarakan dengan pasangannya baru kemudian memutuskan di bank mana akan mengajukan pinjaman. Smartloan menawarkan itu tanpa orang harus datang ke Bank.

Perkembangan teknologi mengubah cara orang memandang dan melakukan sesuatu. Menurut Dumas Chin, Business Sales Singtel trend orang saat ini adalah not to buy but to rent. Selain itu harga akses internet semakin lama semakin murah berkebalikan dengan harga barang lainnya. Karena itu Singtel melakukan diversifikasi salah satunya adalah Cloud computing. Yang penting untuk dicatat adalah bagaimana kita membuat model bisnis ini sesuai dengan perspektif pelanggan, bukan perspektif kita sendiri.
What Next..?
Perjalanan masih panjang setelah membuat model bisnis selanjutnya adalah bagaimana optimizing dan realizing model bisnis tersebut dan selanjutnya menghasilkan revenue bagi kita. Para panelis dalam forum ini sepakat bahwa semua bisnis pada awalnya adalah sulit. Namun dengan kerja keras semuanya bisa mendatangkan keuntungan.
Menarik disimak adalah cerita Julian Low, dari ZopIM, Zopim merupakan aplikasi live chat yang digagas sekumpulan anak muda kreatif di Singapura. Konsumennya yang didedikasikan untuk Small and medium bisnis ini justru memiliki konsumen dari luar Singapura.

Awalnya mereka memperkenalkan aplikasi ini dengan memasang iklan di Gogle adword namun gagal, selanjutnya, Email gagal juga, bahkan sampai mengikuti trade show juga masih gagal. Di tengah rasa frustasi tersebut justru mereka berfikir out of the box dengan metode iklan konvensional tersebut. Mereka justru memulai menetapkan fee bagi pemakai Zopim dan ternyata mulai berdatangan user mengunakan aplikasi mereka.

You may also like...

Leave a Reply