Sade Desa Adat Suku Sasak Lombok
Mengunjungi Pulau Lombok tidak lengkap rasanya jika tidak melihat dari dekat kehidupan masyarakat Sasak di Desa Sade. Selain keindahan wisata laut lombok yang eksotis, Lombok juga menawarkan wisata budaya yang unik dan tidak bisa dilewatkan. Desa Sade merupakan desa adat Suku Sasak , suku asli di Pulau Lombok di Lombok Selatan. Hingga kini masyarakat Sasak di Desa Sade masih mempertahankan budayanya di tengah perubahan jaman.
Bangunan Suku Sasak
Dari segi bangunan Masyarakat Sasak di Dusun Sade masih menggunakan bangunan asli dari jaman dahulu, meski sekitar Desa Sade sudah termasuk modern. Atap bangunan menggunakan ilalang yang telah disusun sedemikian rupa. Sehingga meski hujan lebat air tetap tidak bisa masuk ke dalam rumah.
Ruangan di dalam rumah adat Sasak sendiri dipisahkan oleh 2-3 anak tangga yang menghubungkan ruangan bagian depan dan belakang. Lantai berupa tanah liat, sebagian memang sudah menggunakan semen. Yang Unik adalah lantai tanah liat dalam beberapa waktu sekali di pel menggunakan kotoran kerbau.
Kondisi Sosiologi Suku Sasak
Masyarakat Suku Sasak dikenal sebagai masyarakat yang memiliki seni yang tinggi. Kerajinan Tenun khas Lombok menjadi andalan secara turun temurun. Konon gadis sasak belum bisa menikah jika belum bisa menenun, sehingga tradisi ini tetap terjaga. Selain dari menenun kehidupan Sasak di Desa Sade adalah bertani.
Meski umumnya menganut agama Islam, namun budaya dan tradisi sebelum Islam masuk ke Sasak masih sangat kental. Sehingga dari kehidupan agama nuansa Islam Sasak cukup kental di sana. Saat ini ada kurang lebih 700 jiwa dan 150 kk yang menjadi penghuni Desa Adat Sade.
Untuk mempertahankan tradisi Desa Adat Sasak, di Sade tidak diperkenankan mendirikan bangunan selain bangunan adat. Namun bagi Suku Sasak yang ingin membangun rumah bukan rumah adat Sade tetap diperkenankan namun harus di luar Desa Sade. Selain itu banyak warga Sade yang menikah dengan sesama warga Sade sehingga tradisi sasak tetap terjaga.
Masyarakat Sasak merupakan kekayaan budaya bangsa yang mencoba bertahan dan tetap eksis di tengah gerusan jaman. Komitmen dari banyak pihak yang akan menentukan eksistensi mereka.