Bisnis Tokek

Kembali kita dibombardir oleh tawaran bisnis menggiurkan dari binatang yang satu ini. Bisnis Tokek menjadi primadona bisnis yang menarik. Bisnis tokek menarik bukan karena bentuknya yang imut, namun karena tawaran harga yang selangit. Bayangkan saja tokek 3 ons siap dibeli 100 juta kalau yang 2 ons hanya dibeli 4 juta. Tidak masuk akal, tetapi nyatanya mampu membius banyak orang yang tergiur keuntungan besa tanpa kerja keras. Jika sebuah bisnis sedang tren apapun menjadi menarik bagi setiap orang, termasuk bisnis tokek ini.

Saya sendiri sampai saat ini tidak tahu menahu seluk beluk bisnis tokek ini, pangsa pasar, cara memelihara dan lain sebagainya, dan tidak mencoba cari tahu tetapi uniknya informasi seputar bisnis tokek ini membanjiri telinga dan pikiran saya. Konon salah satu organ pada tokek memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit termasuk HIV/AIDS yang belum ada obatnya.

Berikut beberapa cerita yang pengen saya share kepada siapa saja mengenai bisnis tokek ini. Salah seorang teman saya ikut-ikutan mencari peruntungan dalam bisnis tokek ini. Meski menurut saya dia cukup hati-hati, namun sempat menaruh harapan pada bisnis ini. Saya katakan cukup hati-hati karena dia tidak mau membeli tokek-tokek dari beberap penjual yang menawarkan harga cukup murah. Dia pilih mencari dan mengumpulkan tokek-tokek untuk dijual. Dengan demikian hampir tidak ada kerugian material jika Bisnis Tokek ini hanya omong kosong.

Alhasil tokek yang dia kumpulkan sudah cukup banyak dengan, pemeliharaan yang telaten bobot bisa mencapai 2 ons. Datang broker bisnis tokek yang konon akan membawa pembeli yang berminat membeli binatang tersebut ukuran 2 ons mau dibeli 5 juta per ekor, padahal dia memiliki 5 ekor yang sudah berbobot 2 ons. Setelah ditunggu beberapa waktu ternyata sang pembeli tidak kunjung datang dan tidak ada kabar dari sang broker.

Cerita yang lagi lagi teman saya ikut-ikutan menjadi broker bisnis tokek, ada pembeli yang mengaku dari Sragen untuk membeli tokek dengan harga 100 juta. Setelah barang dilihat, dia urung membeli tokek tersebut dengan alasan panjangnya kurang. Di waktu yang lain pembeli yang lain datang cuma melihat dan tidak jadi membeli dengan alasan yang lain lagi.

Akhirnya sang teman berhenti berharap pada bisnis tokek ini karena memang tidak realistis dan tidak jelas. Ini mengingatkan kita pada bisnis-bisnis yang tren pada waktu-waktu lalu. Menawarkan keuntungan yang selangit, namun tidak realistis. Banyak orang yang menikmati dari bisnis ini , namun lebih banyak yang bangkrut gara-gara ini. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak tergiur pada hal-hal yang tidak realistis dan bombastis.

Cerita lain, saudara saya di Semarang menceritakan ada orang yang berprofesi mencari tokek untuk dijual sebagai obat di Cina, harga per ekor dibeli Rp 2500. Ada orang yang mengaku “pengepul Tokek Gadungan” yang konon mau membeli tokek hasil buruannya per-ekor 60 ribu untuk segala ukuran, sang pemburu bilang ” Pak, ndak usah 60 ribu, 25 ribu saja saya kirim ke rumah bapak, sehari mau minta berapa ekor saya sanggup memenuhi permintaan bapak”, ternyata sang Pengepul tidak berani meladeni tantangan pemburu tokek.

Bisnis tokek seperti suaranya

Tokkekk…. Tokkekk

Tokek

….

Tokkek

……zzzzz…. awalnya keras, kedua masih keras, selanjutnya lemah , semakin lemah akhirnya senyap tak terdengar lagi.

You may also like...

1 Response

  1. togar says:

    Hati-hati Pelatihan/workshop Budidaya Tokeknya David Hendra seorang PENIPU
    Tulang(paman)aku setelah ikut ngak manfaat! mau untung malah buntung Rugi..
    Tokek tidak besar2 malah ada yang mati.
    Padahal bibit tokek yang dibeli saat pelatihan/workshop banyak..
    Stress jadinya tulang aku, Dia sendiri ngak bisa jual tokeknya tanya ke david hendra katanya
    nunggu saja akan dihubungi bila ada cari/pembeli..LHO?

    Jadinya dia Bisnis pelatihan ‘biaya MAHAL’ saja tapi Hasil NOL BESAR
    Karena Transaksi tokek masih PASAR SEMU
    Data PENIPUAN Terselubung
    Davied Hendra, HP. 081326175757. Jln. Puspowarno Tengah 2 no. 28 Semarang
    Bank Bca Kcp Siliwangi Semarang,
    an. Davied Hendra, Rek 2465 1250 88

Leave a Reply