Contreng Logo KPU

Saya tidak sedang berkampanye untuk Golput dan tidak pula sedang pesimis. Lantas apa?? Ya iseng saja sebenarnya, berawal dari ngobrol-ngobrol ngalor ngidul seputar pemilu saat makan siang tiba-tiba ada celetukan “Contreng Logo KPU”. Intinya kita harus mencontreng 9 April Nanti. Ditengah Pesimisme dan harapan akan perubahan setelah pemilu adapula sikap apatis, celetukan tersebut rasanya lebih mewakili yang ketiga. Hasil pemilu dianggap tidak akan memiliki pengaruh bagi “nasib” golongan orang ketiga ini. Siapapun pemimpinnya, siapapun wakilnya tidak akan mampu mempengaruhi rezeki setiap orang, karena rezeki itu urusan pribadi dengan Tuhan, begitu kata Mario Teguh dalam Acara Golden Way. Kalau seorang itu meminta dan berusaha dengan keras tentu Tuhan akan memberi tidak peduli siapa pemimpin negeri ini.

Perasan pesimis terhadap pemilu barangkali dialami juga oleh sebagian warga negara Indonesia, pesimis karena merasa dari pemilu ke pemilu berikutnya tidak ada perubahan yang berarti bagi negeri ini. Dan juga melihat tingkah polah sebagian wakil rakyat yang tidak mencerminkan teladan. Salah satu statement pesimisme terhadap pemilu dilontarkan oleh Kawan saya Bung Alfian, yang disampaikan melalui mailinglist dan saya posting disini. Praktek mendapat dukungan sendiri tidak lepas dari seberapa modal yang dimiliki. Semakin besar modal yang dimiliki maka potensi terpilih menjadi anggota dewan semakin besar pula. Ini pula yang membuat salah seorang senior saya yang menjadi Caleg merasa kecil peluang untuk terpilih, jangankan terpilih secara rasional mengandalkan keajabiban Tuhanpun rasanya berat.Seruan Golput menjadi alternatif kelompok yang pesimis, golput menjadi wahana agar para pelaku politik instrospeksi diri terhadap perilakunya. Menguatnya seruan golput membuat MUI merasa perlu untuk membuat Fatwa Haram Golput. Mengenai pro kontra Fatwa ini analisa Bung Sigit ini mungkin layak untuk dibaca.

Perasaan Optimis tentu ada bagi sebagian besar aktivis parpol dan caleg. Kemenangan Parpolnya atau Caleg yang bersangkutan diklaim sebagai peluang membawa perubahan Indonesia baru. Saya yakin ada sebagian calon waki rakyat yang berhati mulia yang benar-benar tulus ingin membawa bangsa ini ke arah kebaikan. Mudah-mudahan pilihan saya besok jatuh pada orang-orang seperti ini. Tetapi saya yakin juga ada sebagian Calon wakil rakyat yang memiliki motivasi sekedar memperbaiki nasib hidup diri pribadi, yang dipilih pula oleh pemilih yang mempertimbangkan kepentingan sesaat. Wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih merupakan representasi masyarakat kita. Kalau pemimpin atau wakil rakyaknya tidak baik, tentu mencerminkan masyarakat yang belum baik juga. Maka kita perlu sama-sama instrospeksi. Dibangunnya banyak RSJ eklusif bagi caleg yang tertekan batinnya karena gagal melengang ke Gedung DPR merupakan sebuah hipotesa yang mendekati kebenaran tidak tulusnya niat sebagian caleg mengundi nasib sebagai caleg. Walaupun demikian setiap caleg tentu mengklaim dirinyalah yang layak dicontreng. Lha daripada bikin sakit bagi yang tidak tercontreng dan bikin sesak RSJ-RSJ tersebut mending “Contreng Gambar Logo KPU”. Kan KPU sudah terbukti bekerja demi Pemilu ini, dengan Plus dan Minusnya. Mode “Z….Z…..ZZ….ZZ Z ZZ” On.

You may also like...

1 Response

  1. bimosaurus says:

    Pokoke ra milih yo pilihan

Leave a Reply