Bersepeda Keliling Indonesia

EGI SURYANA BERKELILING INDONESIA

EGI SURYANA BERKELILING INDONESIA

Ada banyak cara untuk menunjukkan kecintaan pada Bangsa Dan Negara Indonesia, ada banyak cara juga untuk menunjukkan semangat juang di dalam hidup. Salah satunya adalah BERSEPEDA KELILING INDONESIA. Seolah tidak mau terlarut pada situasi politik bangsa yang tengah terhipnotis oleh persoalan ketegangan KPK dan Kepolisian yang juga melibatkan lembaga lain. Adalah pemuda bernama EGI SURYANA, pemuda kelahiran Tulang Bawang, Lampung 14 Juli 1977 ini bertekad untuk BERKELILING INDONESIA dengan sepeda kesayangannya. Obsesinya BERKELILING INDONESIA adalah “Ingin melihat tanah air Indonesia yang indah secara langsung tidak hanya dari Media”. EGI SURYANA mengawali impian dan harapannya Bersepeda keliling Indonesia dari lampung pada tanggal 28 Januari 2009, rute yang ia tempuh dimulai dari pulau Sumatera. Benar-benar sebuah semangat yang luar biasa kalau tidak bisa dibilang nekat, hanya dengan bermodal uang Rp. 50.000 Egi berangkat berkeliling Indonesia pada jam 7 pagi dari kampung halamanya di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Raya Tulang Bawang Propinsi Lampung. Target Bersepeda keliling Indonesai di pulau Sumatera adalah finish di kota Medan. Ketika ditanya kenapa bukan Banda Aceh, dia mengatakan tidak mau mengambil resiko untuk menembus Aceh dengan Sepedanya yang membawa Sang Merah Putih. Selain itu Ibunya sudah berpesan untuk tidak memasuki Aceh dengan alasan keamanan. Demi penghormatan kepada Ibunya yang memerlukan waktu 5 bulan untuk memberi ijin Egi berkeliling Indonesia Dengan sepedanya.

KONDISI SEPEDA YANG NAMPAK SEPERTI LETIH TIDAK MENYURUTKAN LANGKAH EGI BERKELILING INDONESIA

KONDISI SEPEDA YANG NAMPAK SEPERTI LETIH TIDAK MENYURUTKAN LANGKAH EGI BERKELILING INDONESIA

Route perjalanan Berkeliling Indonesia dari lampung menuju Medan dilalui dengan cukup heroik, mengingat medan jalur Lintas Sumatera yang rata-rata hutan yang sangat jarang dijumpai rumah penduduk. Saat singgah di sebuah Kota di Sumatera sempat mengalami musibah, uang saku yang tinggal dua puluh lima ribu dirampas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Meski demikian perjalanan berkeliling Indonesia tetap ia lanjutkan dan tidak menyurutkan semangatnya. Dari Medan ia melakukan perjalanan Balik ke Bakauheni Lampung dengan menumpang truck, Sesampai di Bakauheni lalu menyebrang dengan Ferry menuju Merak Banten. Untuk melintas Selat Sunda Egi meminta ijin kepada pihak pelabuhan supaya dapat menumpang kapal dengan cuman-cuma.

Dari Banten, Egi tidak menuju ke Ibukota Indonesia Jakarta, dia ingin ke Monas setelah misi keliling indonesianya tuntas. Pada Idul Fitri kemarin Egi berlebarang di Unisba kemudian melanjutkan Berkeliling Indonesia melintas jalur selatan Nagreg, melintasi kota-kota di Jawa Barat dan Jawa tengah hingga sampai di Yogyakarta tanggal 07 November 2009. Sebuah pertemuan yang tidak disangka dan tidak direncanakan sebelumnya. Saat pertemuan dengan saya kebetulan dia sedang beristirahat dan diwawancarai oleh kontributor media online sepeda ZonaSepeda. Selain beristirahat di Yogyakarta, EGI SURYANA sempat mengganti ban sepedanya yang hampir pecah.

EGI MENGGANTI BAN DIBANTU MEKANIK ZonaSepeda

EGI MENGGANTI BAN DIBANTU MEKANIK ZonaSepeda

Setelah Yogyakarta EGI SURYANA berencana melanjutkan perjalanan Bersepeda Keliling Indonesia menuju  Solo dan Jawa Timur, melewati Ngawi, Madiun dan berusaha menembus Surabaya. Kurang lebih jam 10 pagi Egi mulai mengayuh sepedanya menuju Solo. Selain itu Egi juga berencana berkeliling Indonesia melintas Pulau Madura melalui Jembatan Suramadu yang baru saja diresmikan oleh Presiden SBY.

Dari Madura Egi kembali lagi ke Surabaya dan menembus Banyuwangi dilanjutkan meyeberang ke Pulau Dewata Bali dan Lombok, dari Lombok Egi akan melanjutkan perjalanannya ke Bumi Cendrawasih Papua. Rute Bumi Cendrawasih mungkin adalah route terberat dalam misi bersepeda keliling indonesia, karena infrastruktur jalan yang belum bagus secara merata.  Route Egi Suryana bersepeda Keliling Indonesia selanjutnya adalah   Propinsi Maluku dilanjutkan Sulawesi dan Berakhir di garis Nol derajat katulistiwa Pontianak, Kalimantan.

NUMPANG TAMPANG BIAR DIKIRA BERKELILING INDONESIA BENERAN

NUMPANG TAMPANG BIAR DIKIRA BERKELILING INDONESIA BENERAN

Selama perjalanan Egi melakukan sesuatu dengan seadanya, layaknya orang sedang survival. Makan, minum, dan tempat tidur yang apa adanya bukan menjadi penghalang semangatnya berkeliliing Indonesia. Biasanya ia akan mengakhiri perjalanan bersepedanya paling malam jam 24.00 untuk selanjutnya ia mencari tempat untuk tidur dan melepas lelah. Biasanya ia akan mencari pompa bensin atau tempat-tempat lain. Dengan berbekal matras dan selimut yang dibawanya dari Lampung cukup untuk melindungi dirinya dari dinginnya udara malam. Sungguh sebuah semangat yang luar biasa, ditengah sedang musim demam bersepeda yang seolah adalah “Kontes Sepeda Mahal” Egi dengan “Sepeda Bututnya” melaju mengelilingi Indonesia tanpa keraguan dan semangat yang memudar. Ketika ditanya “Jika ada yang menawari untuk mengganti sepeda yang lebih bagus, di Jawab : “Kalau Saya ganti sepeda Ini dalam perjalanan Berkeliling Indonesia, hilang separuh sejarahnya”.  Salut Buat Egi SURYANA, selamat Jalan Kawan, semoga engkau dapat mewujudkan impian dan harapanmu. Semoga menjadi inspirasi Pemuda Indonesia memiliki Semangat Pantang menyerah dan bercita-cita tinggi. Tidak ada yang tidak Mungkin selama kita tidak membatasi diri kita sendiri. Bersepeda Keliling Indonesia hanya salah satu cara mengekspresikan kecintaan pada tanah air dan semangat juang dalam hidup. Anda ingin mengikuti jejak Egi Bersepeda Keliling Indonesia? Atau punya cara lain yang unik Berkeliling Indonesia?? Silahkan.

Sumber : Hasil Nguping Wawancara EGI SURYANA Dengan Kontributor ZONASEPEDA.COM

You may also like...

Leave a Reply