Wisata Alam Puncak Suroloyo Yogyakarta

Tebing Di Bawah Puncak Suroloyo
Tukang Sapu — Jam menunjukkan pukul 10.13 menit, ketika kami sampai di Kawasan Suroloyo , salah satu objek wisata di Yogyakarta. Matahari mulai terik karena cuaca sangat cerah siang itu. Perlahan udara pegunungan yang sejuk dan berkabut mulai berhembus di sela-sela hamparan perkebunan teh, membuat terik matahari tidak terasa lagi. Itulah suasana yang kerap kali kita jumpai bila kita berkunjung ke Puncak Suroloyo, bisa panas menyengat tetapi bisa berubah menjadi dingin dan gelap karena kabut disertai hembusan angin gunung. Meski demikian Puncak Suroloyo tetap memiliki pesona wisata tersendiri selain objek wisata lain di Yogyakarta seperti Kaliurang, Kaliadem atau Kawasan Wisata Deles Di Kabupaten Klaten.
Puncak Suroloyo, begitu dinamakan mungkin karena lokasinya tertinggi di deretan pegunungan menoreh kurang lebih berada 1000 meter dari permukaan air laut. Puncak Suroloyo sendiri berada di Keceme, desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, 45 km dari Yogyakarta. Yang sesungguhnya berada pada perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Salah satu kaki bisa kita pijakkan ke wilayah Yogyakarta dan kaki yang lain bisa kita pijakkan di wilayah Kecamatan Borobudur Jawa Tengah.

Puncak Suroloyo
Dari Puncak Suroloyo kita disuguhi pemandangan yang menakjubkan, panorama candi Borobudur dapat kita nikmati dari Suroloyo seolah-olah kita berada di atas pesawat terbang yang terbang pada ketinggian rendah. Dari Puncak Suroloyo ini pula kita bisa menikmati pemandangan Gunung Merbabu-Merapi , Gunung Sindoro-Sumbing yang bersanding dengan eloknya. Pemandangan pegunungan menoreh yang berada di sekeliling Suroloyo menjadi nilai tambah keindahannya. Keindahan panorama ini telah didukung dibangunnya tiga buah pendopo yang memberikan kenyamanan tersendiri. Dari sini pula kita bisa menikmati indahnya Sunrise dan Sunset yang sangat menawan, jika cuaca sedang cerah. Ada beberapa fasilitas menarik kawasan Puncak Suroloyo yang membuat kita bisa betah meluangkan waktu berwisata.
Mitos Puncak Suroloyo
Selain itu Suroloyo tidak terlepas dari cerita bahwa tempat inilah yang digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa, yang menghasilkan wangit bahwa dia akan memerintah tanah jawa. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. Masyarakat setempat percaya bahwa puncak ini adalah pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari arah barat ke timur Pulau Jawa. Pada Malam Satu Suro ( 1 Muharam) kawasan ini sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung.
Pada Masa Hindu Kuno masyarakat mempercayai bahwa Kayangan atau tempat bersemayam para dewa berada di Gunung Himalaya, puncak gunung tertinggi di dunia. Cukup sulit pada saat itu membayangkan seperti apa Puncak Himalaya sebagai tempat para dewa. Karena itulah para pendeta Hindu menjadikan Puncak Suroloyo sebagai peraga Kayangan. Pada waktu itu Puncak Suroloyo dikenal sebagi tempat tertinggi di kerajaan Mataram.
Selain Puncak Suroloyo sendiri sebagai Kayangan ada tempat-tempat lain di kawasan Suroloyo yang tidak lepas dari mitos pula. Sebutlah misalnya Pertapaan Mintorogo, dalam cerita pewayangan pertapaan Mintaraga merupakan tempat bertapa Janaka yang memperoleh senjata berupa panah yang dipergunakan pada Perang Bharatayuda mengalahkan Raja Newatakawaca. Nama Mintorogo diambil dari Kyai Ajar Mintorogo, dari segi harfiah Mintorogo sendiri berarti kehidupan yang sederhana dan bersahaja.
Ada pula kawasan Suroloyo yang disebut dengan Sendang Kadiwatan dan Sendang Kawidodaren merupakan tempat mandi para Para dewa dan Bidadari.Ada lagi Enceh Suci yang merupakann padasan yang konon merupakan bekas masjid.

Gardu Sariloyo, Sisi Lain Puncak Suroloyo
Rute Ke Arah Puncak Suroloyo
Untuk sampai ke Puncak Suroloyo pengunjung harus membawa kendaraan sendiri karena tidak ada angkutan umum sampai disana. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Atau jika anda penggemar Mountain Bike, medan Suroloyo menantang untuk dicoba. Yang perlu diperhatikan adallah kondisi kendaraan yang Fit dan Driver yang handal. Karena jalan menuju kesana penuh dengan tikungan tajam dan menanjak. Selain itu ruas jalan cukup sempit untuk dilalui lebih dari satu kendaraan. Di kiri dan kanan jurang yang dalam, walau tertutup pohon namun cukup membahayakan. Dari Yogyakarta bisa menempuh Rute Jl.Godean — Kenteng — Nanggulan — Kalibawang – Suroloyo . Jika anda datang dari arah Semarang/Magelang bisa melalui Rute Magelang — Muntilan — Jl Wates — Kalibawang — Suroloyo. Ada lagi rute alternatif yang bisa ditempuh melalui Borobudur. Akan tetapi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. dari Borobudur ke arah selatan searah dengan Hotel Amanjiwo. Sampai terminal kita harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki, karena tidak ada jalan menuju Puncak Suroloyo selain jalan setapak. Meski sudah saya coba ikuti tracking Via GPS yang menunjukkan ada jalan menuju puncak Suroloyo, tetapi ternyata memang hanya jalan setapak itu satu-satunya jalan. Informasi dari penduduk setempat meyakinkan saya bahwa mencapai puncak Suroloyo dari rute Borobudur hanya bisa dengan bejalan kaki. Namun jika anda tertarik bisa ditempuh rute ini karena pemandangan yang begitu indah akan kita dapatkan.
Kuliner Di Suroloyo memang sangat terbatas, di lokasi hanya ada beberapa warung kecil yang menyediakan Kopi, Teh dan makanan ala kadarnya. Jika anda mau,mungkin bisa menyempatkan diri makan di Warung Sate Mbah Margo, yang berlokasi di Nanggulan walaupun jaraknya cukup jauh. Sate ini konon menjadi langanan Bupati Kulonprogo bila menjamu tamu-tamunya.
Selamat Berwisata di Yogyakarta.
T4 ini mnjd t4 knanganq brsm mantn pcrq yg smp s’t ne msh q syg ttp it g mkn lg krn q jg skrg g tgl d jogja lg,tp q tgl d jambi.tepaty d skitaran komplex pt lontar papyrus.pokoky t4 it is the best,juga ancol,tkkn pnh trlpkn seumr hdpq.mkn jk ad yg pnh knl rahma yanti itlh org yg q mksd…bt dikau mg bx2 aj.thankz for all
is okey…
iku cedhak omahku, uapik tenan pancen, aku dek emben pernah pacaran nang kono….. saiki aku yo isih sok dolan rono… pacarku saiki wis dadi bojoku….
Assalamu’alaikum wr.wb
Mr. Tukang ada satu hal yg ingin saya tanyakan..yaitu bagimana kondisi jalan menuju lokasi, apakah cukup nyaman dan tidak terlalu merepotkan jika ditempuh dengan naik sepeda motor berboncengan..krn saya sangat tertarik untuk segera dolan ke P. Suroloyo dalam waktu dekat ini??
Mohon Mas Tukang berkenan untuk menjelaskan lebih rinci..sebelumnya terimakasih banyak Mas..
Waalaikumsalam Wr.wb Mas
Sesuai dengan Mitos Sebagai Puncak Tertinggi, Jalanan Menanjak Cukup lumayan, dan banyak tikungan Tajam. Harus Ekstra Hati-hati. Pake Sepeda Motor Berboncengan Oke2 Saja. Kebetulan Minggu kemarin saya ke Puncak Suroloyo Naik sepeda Motor berboncengan. Kalau mau agak landai lewat Kecamatan samigaluh saja baru belok ke kanan. Selamat berwisata..
Waskita Reply:
January 12th, 2010 at 8:50 am
Assalamu’alaikum wr.wb
Terimakasih sekali atas jawaban Panjenengan..saya jadi semakin tertarik, rencana akhir minggu ini saya mau kesana bersama istri. Kami mohon infonya lagi Mas :
1. Menuju Suroloyo apakah jalannya sudah bagus alias beraspal?
2. Bila lewat Samigaluh itu rute yg mana lagi..maaf saya bingung krn saya orang Semarang..?
3. Menaiki Anak tangga disana apakah sgt tinggi..khususnya untuk ukuran wanita, hehe..kasian istri juga mas?
4. Ada wr makan dan musholla tidak disana?
Itu saja Mas..maturnuwun sakdherengipun..wassalamu’alaikum wr.wb
tukang Reply:
January 12th, 2010 at 9:54 am
Waalaikumsalam Wr.Wb
1. Jalan Sudah Beraspal Semua, sebagian ada yang rusak tetapi rata2 masih bagus.
2. Rute Alternatif yang belum Saya Tuliskan : Magelang — Muntilan — Jl Wates — Kalibawang — Lewat Kec. Samigaluh — Suroloyo ( Relatif tidak terlalu panjang tanjakannya) tapi lebih jauh.
3. Lumayan tinggi tapi Masih bisa dijangkau Kaum Wanita.
4. Wrg Makan Hanya ala kadarnya, menunya paling Mie Instan Rebus sama Teh/Kopi. Mushola ada tapi tidak di lokasi tapi di desa di bawah objek wisata.
Wassalam.
Waskita Reply:
January 12th, 2010 at 12:01 pm
Terimakasih Banyak infonya Mas Tukang…
Mantaff…bro tempatnya, kemaren aku udah kesana, pulangny makan duren karena banyak yang jualan duren dirute tersebut. Oh ya jangan lupa kalo temen2 smua ada acara tour, shopping & dll bisa kontek aku mobilnya baru semua neh AC-nya Maaakk Nyeesss…tlp. 0274-7004804, 08562944387
lagi2 Yogyakarta is the best
udah kesana berkali2 gag bosen2 loch……… habis tempatnya asik bener dech
saya dari bandung ingin ke puncak suroloyo tapi rencananya tdk membawa kendaraan pribadi..utk rute jalan kaki dari borobudur kira2 bgmn situasi nya aman+ramai tidak yah??klo ingin melihat sunrise dari jalur jalan kaki itu kira2 brp lama waktu tempuh ny??terima kasih
salam kenal 🙂
Realy history?
tukang Reply:
September 15th, 2011 at 8:23 am
Of Course
mantafffffff….
kapan kapan kepingin kesana
lanjutkan!!!!!!!!
aku pengen kesana belum pernah kesampaian …hiks
iki kampungku to yo? piye ono kemajuan gak ya,dulu ngadain penanaman 1000 pohon pada hidup gak ya?dulu waktu sma sama titik cah canden sering kesini
mantap tu gan untuk di kunjungi…. saya pernah sekali tu juga jalan kaki lewat pgngan menoreh,,,,, tepat nya sebelah barat borobudur,… emang asik sih soal nya rame2 pada malam 1 suro… prjalanan ke sana di suguhin pemandangan yang asik di kanan kiri… pokok nya bakal ketagian dah kalo ke sana… mat berkunjing aja ALL di coba pasti asik kok…
cukup menarik…
mau tanya mas, disana ada toiletnya tidak? dan motor jenis matic bermasalah tidak jika dibawa kesana? trimakasih
tukang Reply:
November 12th, 2012 at 4:13 pm
Toilet Ada, walau seadanya namun sudah cukuplah He..he..he. Motor Matic saya pernah lihat ada yang bawa sampai atas cuma saya sendiri belum pernah coba.
kalau lihat panorama suroloyo teringat dikala waktu kecil, sebagai putra asli kaki gunung suroloyo serasa lg dikampung
adakah disini asli anak giri tengah salam kenal buat semuanya