Membangun Imajinasi Anak Melalui Dongeng

dongeng-anakMENDONGENG UNTUK ANAK — Tentu sudah tidak asing di telinga para orang tua akan manfaat mendongeng untuk anak. Meski demikian kita sebagai orang tua kadang tidak telaten untuk meluangkan sedikit waktu membacakan dongeng pada anak kita. Seringkali kita merasa emosi bahkan frustasi dalam memberikan instruksi kepada anak untuk melakukan sesuatu, alih-alih melakukan instruksi tersebut, mendengarkanpun tidak mau. Akhirnya agar si anak mau melakukannya kita harus membentak bahkan memberikan ancaman. Para ahli bilang bahwa anak adalah foto copy dari apa yang kita berikan. Jadi kalau kita selalu membentak dan mengancam maka ia akan belajar seperti itu pula.

Nah menurut saya inilah pentingnya kreativtas orang tua agar si anak mau mendengarkan nasehat bahkan menjalankan instruksi dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Pada dasarnya menurut saya anak itu tidak salah dan tidak ada anak yang sulit, hanya setiap anak perlu belajar dan perlu cara yang berbeda dalam memberikan pemahaman. Salah satu kreatvitas itu adalah melalui dongeng anak. Mendongeng membuat anak memiliki imajinasi mengenai sebauah nilai baik dan buruk, imajinasi hal yang perlu dikerjakan dan tidak.

Setiap anak pada dasarnya sangat suka dibacakan cerita, bahkan meskipun cerita itu sudah pernah ia dengarkan berulang-ulang. Pengalaman pribadi pada anak saya, saat usia 3 tahun ia selalu merengek minta dibacakan cerita menjelang tidur. Meski setiap hari ceritanya itu-itu saja ia tetap tidak bosan, justru yang bosan orang tuanya karena kehabisan bahan cerita. Hasilnya adalah setiap nilai dan nasehat yang diselipkan pada cerita sada bekasnya.

Tidak hanya itu mendengarkan dongen menjadikan anak-anak belajar berbahasa dan menyusun kata-kata secara baik dan runtut. Dengan demikian membuat anak mudah untuk menuangkan ide-idenya melalui lisan atau tulisan. Rasanya masih banyak manfaat dongeng untuk anak-anak kita, hanya saja kita perlu selektif dalam memilih bahan cerita yang dibacakan.

You may also like...

Leave a Reply